Cemilan segala usia yang terkenal oleh kentalnya adonan isi martabak diayak ((DIAYAK)) dengan sangat ahli oleh si empunya martabak, kres-kres garingnya kulit digoreng dengan tingkat kematangan diluar akal sehat, membuatmu rela menjual diri untuk berlangganan setiap kali mampir.
Dari penampakan dan rasanya pun hmm.. Indonesia banget kan? Eh, maaf salah kamar, martabak ternyata bukan asli Indonesia.
Asal Muasal
Martabak adalah sajian khas dari Negeri India. Lalu menyebar dan terkenal juga di Arab (terutama di wilayah Hijaz) dengan nama Marthabaqa (مطبق) yang artinya "terlipat".
Waktu itu, membuat martabak menjadi wahyu penting untuk kelangsungan hidup umat manusia. Mengingat hal tersebut juga sesuai dengan anjuran orangtua yang mengajarkan betapa pentingnya menjunjung tinggi harkat, derajat, dan martabak.
Makanan khas ini lalu menyebar hingga ke Yaman, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Indonesia. Soal siapa yang pertama kali dan tahun berapa dibuatnya martabak hingga kini masih menjadi misteri.
Di Indonesia, martabak berkembang menjadi dua jenis; martabak telur dan martabak manis. Di tanah Jawa, martabak manis lebih dikenal dengan nama kue bulan/Terang Bulan.
Terus apa yang membuat martabak manis kalah populer dengan martabak telor?
Konon, membuat martabak manis nggak memerlukan skill khusus untuk menjadikannya enak. Tinggal kocok adonan, tuang, dan berikan toping apapun favoritmu. Satu-satunya faktor yang mempengaruhi enak nggaknya martabak manis adalah racikan adonan tepung dan seberapa besar loyang yang kamu pakai.
Hal ini sangat berseberangan dengan saingannya martabak telor, yang membutuhkan beberapa keahlian (yang kebanyakan juga turun temurun) khusus dalam meracik isi martabak dan menjadikannya magnet pelanggan.
Lalu, apa aja yang menjadikan racikan martabak telor sangat sakti?
1. Guru Tepung yang sulit dicari
Sebenarnya, kamu memerlukan seorang guru khusus yang bisa mengajarimu membuat kulit martabak secara mumpuni. Agak mustahil jika kamu berusaha membuat tepung secara otodidak tanpa guru yang handal.
Berikut beberapa bocoran syarat dasar pembuatan martabak yang harus kamu penuhi :
1. Punya dua tangan
2. Ada tepungnya
3. Ada penggorengan
4. Ada yang beli
Setelah syarat tersebut terpenuhi, kamu perlu mengetahui apa aja karakterisitik kulit yang sempurna. Kriteria kulit martabak yang sempurna mempunyai adonan tepung yang elastis/gemulai sehingga gampang dilebarkan, nggak terlalu tebal, dan nggak terlalu tipis, agar nantinya mudah matang dengan kerenyahan sempurna.
2. Harus Mahir Membanting
Maksudnya bukan jago banting hansip ya, tapi banting adonan. Ini nih susah-susah gampang, karena dibutuhkan latihan rutin yang mungkin menyita waktu skripsi kamu dan komunikasi terhadap orangtua.
3. Penguasaan penuh pada telapak tangan
Kalo kamu jago main marawis, pasti sering mukul-mukul tepi-tepiannya kan? Nah, koreo telapak tangan buat bikin kulit martabak mirip-mirip dikit lah. Kamu bisa cek live-report selengkapnya di sini.
Note: Yang bikin martabak sepertinya anak SoundCloud..
4. Harus pandai mengukur tenaga
Kontrol tenaga sangat diperlukan untuk menentukan hasil kulit martabak yang baik. Skill ini mempengaruhi tingkat efektifitas kamu dalam membuat kulit yang rapi, dan mengurangi potensi ketebalan adonan jadi kurang merata, atau yang paling buruk, kulit martabak malah bolong.
Tenaga yang berlebih saat membanting adonan akan berdampak terpelantingnya tepung ke muka pelanggan. Pertimbangkan juga seperti apa muka pelanggan saat kamu berencana memelantingkan adonan ke wajahnya. Kalo udah, upload di Path.
5. Membaca arah angin
Membuat martabak saat badai berlangsung adalah ide yang buruk. Cek terlebih dahulu kecepatan angin sehingga kulit yang akan digoreng bisa tepat masuk ke penggorengan. Ahli menerbangkan tepung martabak nggak akan membuat daganganmu laku.
6. Gelas pengocok isi martabak harus logam
Sengketa Freeport yang nggak kunjung kelar membuat bahan logam menjadi cukup langka. Para peracik martabak handal tahu benar bahwa martabak yang lahir dari bahan langka pastinya punya keunikan tersendiri.
Wadah pengocokan isi martabak biasanya terbuat dari gelas alumunium/logam berukuran besar, karena jenis bahan yang digunakan untuk wadah bisa mempengaruhi rasa isi martabak. Hindari menggunakan gelas plastik dan bahan lainnya untuk mempertahankan rasa dan perasaan yang diinginkan.
7. Takaran yang dipelihara turun temurun
Populasi pembuat martabak hari ini cukup memprihatinkan. Pesatnya perkembangan zaman dan teknologi secara drastis membuat warisan dan minat keturunan pembuat martabak mulai terpinggirkan (edgy).
Kamu juga tahu kan, resep apapun yang dipelihara secara turun temurun punya ke-autentikan tersendiri. Itulah kenapa pembuat martabak yang nggak berketurunan, jenjang karirnya berakhir kurang memuaskan. Mari berharap pemerintah lebih konservatif dalam memelihara warisan dunia ini.
Anyway, takaran mengocok yang salah bisa mengakibatkan isi martabak terlalu encer, sehingga nggak mampu mempenetrasi pori kulit martabak secara merata. Sakti banget kan? \o/
Jadi khas indonesia karena dikaish nama martabak, padahal adaptasi makanan luar ya. Aku suka banget martabak apalagi kalo dikasih :D
ReplyDeleteSemua yang gratisan mah pasti enak :')
Deletetapi kenapa ya kalau bikin sendiri gak bisa tebal kayak kalo kita beli? .. disitu saya mikir
ReplyDeleteKayaknya sih, wajannya harus flat gede, api sedang, sambil digoreng terus sambil disiram minyak terus kak, biar ngembang...
DeleteFavorit gue juga nih Martabak :D
ReplyDeleteFavorit semua umat permartabakan juga pastinya :D
Deletehahahaha.... aku jd inget video di youtube yg baru2 ini ada di FB :D..Ttg cara bikin martabak ama org India, lngkap ama tangannya yg kotor, dan pake2 ingus segla hihihi....
ReplyDeleteTapi martabak fav ku ttp martabak telur ^o^... martabak manis ga doyan blas..okelah kalo isinya bukan coklat, jagung misalnya, aku msh mw nyobain... tp coklat, mw pke toblerone segala kek, ga bakal kesentuh :D
Bener tuh martabak telur butuh skill khusus...pokoknya kalo isiannya udh kacau, dijmin ga bakal enak. Dulu pas msh tinggal di medan, martabak sana dimakan pake cocolan kuah kari, yg bikin makin endeees ^o^
Martabak isi jagung tampaknya visioner juga ya? Hahahaha..
DeleteWih, martabak pake cocolan kuah kari? Baru denger nih, kayaknya enak juga, jadi kepengen nyoba :D
Aku punya tukang martabak langganan.. Ya ampun.. Enak bangeeeeet! :D Langsung lupa deh sama berat badan :P
ReplyDeleteYang penting hasrat kepingin martabaknya terpuaskan dulu :3
DeleteHahaha.. Bener! :D
DeleteJd pgn makan martabak..
ReplyDeletePernah sih bikin sendiri..tp rasanya gk sekece beli di abang2 martabak langgganan..
Martabak paling enak emang kalo dibikinin orang sih :)
Delete