Showing posts with label Foodies. Show all posts
Showing posts with label Foodies. Show all posts

Hey, it's me again!

Tahu gak sih, dari dulu gue tuh emang selalu penasaran sama salah satu 'fast-food' Jepang yang satu ini.

Baik dari sisi penyajian makanan, sisi fundamental, sampe ngubek sejarahnya pun gue jabanin. Sampe akhirnya gue tau, bahwa Sushi bukanlah nama makanan, tetapi nama metode penyajian.

Metode yang kalo kata wikipedia sih, sushi artinya menyajikan makanan yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama dengan seafood, daging, sayuran, atau bahkan buah pun sering kali ikut terlibat. Nasi tersebut terlebih dulu dibumbui dengan campuran cuka beras, garam dan gula.

Gak tau deh udah berapa dokumenter sushi gue koleksi demi memuaskan rasa penasaran. Hal ini spesial, karena pembuatan sushi begitu dihargai di Jepang. Dan pembuat sushi yang berdedikasi dikenal dengan nama Shokunin.
shokunin Japanese characters
The Japanese word shokunin is defined by both Japanese and Japanese-English dictionaries as ‘craftsman’ or ‘artisan,’ but such a literal description does not fully express the deeper meaning.  The Japanese apprentice is taught that shokunin means not only having technical skills, but also implies an attitude and social consciousness.

Untuk bisa membuat makanan enak, kamu juga harus bisa mencicipi/membedakan seperti apa makanan enak itu.

Menghargai makanan, sama dengan menghargai pembuatnya. Prinsip itu juga yang membuat para Shokunin segitunya terdedikasi. That's what Shokunin does.

Jadi, gimana sih awalnya dulu gue nyasar ke Sushi Tei? Nah, gini ceritanya.

Gue itu, kalo soal makanan terkenal hobi pilih-pilih. Boro-boro sushi, makan sayur asem aja gue perfeksionis banget. Gue musti tau yang gue makan ini sayur asem jawa, betawi, sunda, atau mana? Jadi gue bisa ngukur ekspektasi gue tanpa berbalut rasa kecewa berlebih ((YHA MZ))

Nah, sama juga kayak sushi. Gue dateng ke mall dengan penuh pengharapan dan excitement. Gue berharap pengalaman makan makanan mentah yang mungkin aja pertama dan terakhir kali ini tetap berkesan. Mentah boleh sih, tapi ini kan sushi ya. Masa beneran mentah, paling nggak ini mentah tapi diolah gitu lho.

Akhirnya gue sodorin skenario ini ke pacar pasangan, dia dengan lantang berdiri kayak inspektur upacara lalu berkumandang: SUSHI TEI DOONG!

"WHY SUSHI TEI?"

Gue pribadi, baru pernah makan di tiga Sushi shop, Genki Sushi, Nama Sushi, & Sushi Tei (pernah juga mau coba Ichiban Sushi, tapi pas sampe depan pintu the smells was not so good and I feel doubtful, mungkin ada yang mau nemenin?).

Di Genki Sushi, kita dikasih iPad yang berisi puluhan menu yang bisa langsung dipesen. Klik "OK", lalu orderan kamu akan segera diantar dengan kereta mainan yang ada di atas railway track di samping meja makan kamu. Begitu selesai, tinggal klik 'Billing' di iPad, lalu bayar deh ke kasir. So easy, dan praktis. Hanya aja, menu di Genki Sushi lebih mengerucut ke sushi basic alias gak terlalu beragam jika dibandingin Sushi Tei. Tapi at least, kita dapet porsi yang lebih banyak.

Kebalikan dari Genki, Sushi Tei menawarkan menu sushi-fusion yang lebih variatif. Lengkap dari sushi level basic, hingga yang ekstrim kayak Live Lobster a.k.a makan lobster idup-idup seharga IDR 500 ribuan. (Fuh, untung gak ada Live Octopus di sini). Jadi, kalo lagi pengen banget sushi, thanks to menu yang variatif di Sushi Tei adalah selalu yang pertama kali nyantol di kepala gue.

Nah,  begitu masuk, kamu akan ditawarin mau duduk di table atau sushi bar. Kalo kita biasanya pilih dua-duanya alias duduk di deket table yang deket sushi bar :))

Cara table-dine sama aja kok kayak resto pada umumnya. Kalo di sushi bar, kayak gini nih:


Tinggal ambil menu yang kamu suka dari bar, harganya bisa kamu cocokkan dengan warna piring sesuai dengan yang tertera di menu-book.
 
Oke, udah siap santap nih? Berikut ini adalah 8 menu Sushi Tei yang selalu kita pesen setiap kali di Sushi Tei, lengkap dengan what & why you should try it-kind-of-stuff. Give me your best review ya!

9. Salmon Maki - IDR 22.000
Salmon Maki
What: Fresh/smoked salmon berbalut nasi dengan nori gurih.

Why: Very good as starter. Six pieces daging salmon segar berbalut nasi/nori, serta warnanya yang cerah menjaga nafsu makan kamu tetap stabil sambil siap-siap membangun ekspektasi dari sini untuk siap-siap ke tiga menu selanjutnya. 3 out of 5.

8. Salmon/Kani Tamago Maki- IDR 22.000
Mirip Kani Tamago Maki, tapi kalo yang satu ini Salmon Avocado Maki
What: Variasi lain dari maki-sushi, yang ini punya rasa seger yang beda thanks to the cucumber.

Why: Kalo gak terlalu suka salmon buat starter, variasi Kani Tamago Maki (Crab stick, cucumber, and omelette) yang berisi kepiting, timun, dan telur ini boleh jadi pilihan. Rasanya kurang lebih hampir sama kayak Salmon Maki hanya aja less-raw dan lebih mudah familiar di mulut. 3 out of 5.

7. Tamagoyaki - IDR 15.000
Tuna & Scallion Tamagoyaki
What: Japanese Omellete. Super-sweet telor dadaarrr!

Why: This is the best tongue-friendly-dish that you can get. You will never go wrong with Tamagoyaki. Telor dadar yang tasty dan manis, cocok buat jadi appetizer/dessert dan dipadukan dengan makanan apapun. Selain enak, harga makanan ini juga murah :)

6. Salmon Belly - IDR 22.000
Salmon Belly yang jujur aja bukan di Sushi Tei tapi sama kok
What: Bagian 'perut' salmon dengan tekstur yang lebih fatty, tapi juga paling lembut.

Why: My favorite starter sushi! Ini tuh kayak daging sapi has dalam tapi dalam wujud salmon. Lembut banget, dijamin langsung meluncur lancar ke dalam mulut. Kunyah secara antusias biar makin berasa sensasi daging salmon seger nan' juicy ini. Kalo gue pesen seporsi sih kurang. Definetely 4 out of 5.

5. Half-Broiled Salmon Belly - IDR 24.000


What: Versi 'mateng' dari Salmon Belly dengan tambahan tiga butir salmon roe untuk sensasi asin yang menggelitik (apa sih)

Why: Biar fair, sajian setengah mateng dari Salmon Belly ini bisa kamu jadiin perbandingan. Secara tekstur, yang ini jauh lebih lunak sehingga pas masuk di mulut, it's a massive melt-down through your belly!

4. Chuka Iidako Sushi - IDR 22.000
Chinmi Iidako
What: Juicy baby octopus dengan bumbu yang terbuat dari pasta saus tomat, bawang putih, cuka, minyak wijen, and some special japanese ingredients.

Why:  Saking uncommon-nya, gue pikir bakalan "omg i'm gonna eat a baby and it will end up horrible"-kinda like of taste, tapi taunya pas pertama kali makan, my thought was "omg hmmmmm this is the real seafood!".  

Surprisingly delicious, tasty and full of protein. Gue belum pernah makan makhluk laut yang bertekstur, chewy dan slushy kayak baby octopus ini, and you should try it. 3 out of 5.

3. Aburi Suzuki To Spicy Kani Mayo Sushi (Barramundi & Crab Meat Sushi Roll) - IDR 34.000


What: Lot-lot-lot of slice daging kepiting dibalut dengan kulit kepiting/salmon dan mayonnaise.

Why: Menu baru yang satu ini surprisingly soooooo good in my mouth! Ratusan irisan daging kepiting yang ketika dimakan seketika meledak di mulut ini gak akan berhenti bikin kamu bilang gila-gila-gila-gila-gila-gila-gila-gila-gila-gila-gila sampe akhir hayat.

2. Halibut Saikyou Yaki (Grilled marinated halibut with miso sauce) - IDR 86.000


What: Ikan halibut lembut yang direndam bumbu spesial dan saus miso.

Why: Pernah gak sih ngerasain satu ikan out of knowhere yang selama ini kamu tau cuma buat lauk temen nasi, tapi pas dimakan tanpa nasi rasanya beda banget? Olahan ikan halibut ini jawabannya!

Ikan halibut, ikan pipih purba yang notabene udah jarang banget ditemui ini ternyata enak banget. Very soft and have a comfy taste. Definetely a great pleasure for your mouth. Untuk sekedar side-dish, wajib banget kamu cobain. 5 stars!

1. Fuji Roll (Salmon, Crab stick, and tamago with cod roe mayonnaise) - IDR 39.000

The Majestic Fuji Roll
What: It's a four piece of heaven. Kombinasi salmon dan kepiting yang disiram dengan spicy & tasty colourful mayonnaise ini emang menu yang paling gokil di Sushi Tei. Majestic.

Why: The five stars king and the queen of sushi in Sushi Tei menu. Lucunya, di list sama sekali bukan top picks atau favorite choice, tapi begitu sekali pesen, susah untuk nyingkirin Fuji Roll dalam billing belanja. Untuk kenikmatan Fuji Roll yang maksimal, jangan dipotong, single bite is a must!


Di setiap kesempatan, meski udah disediain soyu/kecap asin/manis dan lada di meja, kita selalu minta tambahan mayonnaise sebagai teman menu. Memesan mayonnaise is a good step, kalo kamu gak pingin kaget-kaget banget sama rasa fresh/raw food yang mungkin baru pertama kali kamu coba.

Tapi sekedar note aja, Sushi Tei ini kalo jam ramai, quality-control terhadap makanannya suka agak ngawur, jadi mendingan coba dateng pas jam-jam bukan prime-time deh . 

Well then, have a good meal!


Thumbnail, I don't own it, credit to Sakhti Life
by Christian photography
Makanan yang sapaan akrabnya bernama asinan juhi ini ternyata nggak seberapa familiar lho sebagai jajanan kampung. Gue sendiri dan keluarga biasanya nyebut makanan ini sebagai Mie Juhi.

Terakhir kali gue makan makanan ini tuh udah lamaaaaaa banget, ada kali sepuluh tahunan yang lalu.

Waktu itu, harganya masih sekitar 4000 perak. Itu aja gue setengah mati minta dibeliin bokap nyokap. Maklum belum punya duit jajan sendiri. Sekarang? Harganya sepuluh ribuan, tjoy.

Source
Gue dan keluarga dulu, punya langganan tetap tukang juhi setiap kali siang menjelang. Si tukangnya pake gerobak dan selalu lewat hampir setiap hari ngiterin gang demi gang.

Dulu beli beginian mah gampang banget. Siang-siang kan' enaknya makan kering-keringan sambel kacang gitu. Bosen juga kan kalau harus beli ketoprak sama gado-gado terus.

Secara mengherankan, di masa sekarang tukang ini justru sangat susah dicari. Katanya udah jarang banget yang lewat secara gerobakan. Kebanyakan hanya mangkal di beberapa tempat tertentu kayak pasar tradisional.

Kok bisa ya kurang laku?

Mungkin karena packagenya yang "terisolasi" jadi terkesan nggak menarik. Karena notabene ini jajanan kampung, kayaknya mayoritas orang kampung kita masih nggak kepikiran buat nyebarin informasi makanan ini di sosmed. Jadi nggak begitu terkenal deh :)

Di ulasan berikut, gue mau bahas Asinan Juhi yang format"jalanan" ya. Maksudnya yang beredar di kampung-kampung gitu, karena formatnya beda sama asinan juhi yang (mungkin) dibuat a la restoran.

Asal usul Asinan/Mie Juhi

Ada yang bilang asinan ini khas negeri Cina, ada juga yang bilang bahwa makanan ini adalah khas Betawi. Sebenernya nggak perlu diperdebatkan juga sih, mengingat Betawi adalah hasil kultur serapan dari negeri Tiongkok.

Tapi, kalo dilihat dari namanya, juhi memang berasal dari bahasa Cina yang berarti Cumi. Kuliner ini adalah salah satu favorit masyarakat Cina pada masanya.
Rujak Shanghai
Kalau dilihat dari elemen makanan yang dipakai, sekilas Asinan Juhi memang mirip Rujak Shanghai yang aslinya dibawa oleh urban Cina di Indonesia.

Rujak Shanghai berisi potongan gurita yang direbus, teripang/mentimun, kangkung, lalu disiram oleh kuah merah seperti saus tomat, lalu ditambahkan acar, bengkoang dan sambal sebagai pelengkap.

Kalau dibayangin, rasanya bakalan asem-asem seger gimana gitu ya. Gue sendiri belum pernah nyobain sih :)

Apaan sih Mie Juhi?
Konten dasar dari Asinan/Mie Juhi itu berisi mie kuning basah, kol, tauge, wortel, sawi asin, potongan mentimun, kerupuk mie/kerupuk kuning, irisan kentang, disiram oleh bumbu kacang, gula jawa cair, sambal, dan suwiran Juhi tentunya.

Tapi ini format dasar banget ya. Kalau asinan Juhi versi professional, biasanya lebih beragam bahannya.

Juhi kering
Yang penasaran sama Juhi, Juhi adalah cumi/sotong yang dikeringkan lalu diberi garam. Kalau kata abangnya sih, nyari cumi buat Juhi itu nggak bisa sembarangan meski jumlahnya banyak. Harus nyari di kali yang bersih dan dateng sebelum jam lima subuh :)

Pas gue tanya di mana dia bisa dapet Juhi tiap hari, ternyata doi juga belinya di toko. Katanya ada juhi kalengan yang udah jadi :))

Soooo, udah kebayang belum rasanya kayak apa?

Meski namanya asinan, rasa yang dominan itu justru manis lho. Yah, mirip-mirip bumbu ketoprak gitu deh saus kacangnya. Tapi yang ini lebih tasty karena ada paduan antara segernya mentimun, renyahnya kerupuk kuning dan kinyis-kinyis dari irisan kentang rebusnya. Kalau dirasa terlalu manis, bisa banget ditambah sambel, kok.

Kira-kira gini penampakannya plus suwiran Juhinya, minus kerupuk kuning nih ya
Juhi emang disebut-sebut sebagai aktor utamanya, tapi menurut gue, justru nggak pake juhi pun nggak apa-apa. Karena cita rasa yang dominan manis ini justru keluar dari kombinasi bumbu kacang dan gula jawa, serta netralnya rasa mentimun, mie, kerupuk, dan irisan kentangnya.

Tapi kalau kamu termasuk yang baru pertama kali nyoba kuliner ini, wajib banget pakai juhi biar tahu sensasinya :)

[Pret's-pektif]

Kapan sih waktu ideal buat makan kuliner yang satu ini?

Siang-siang bolong, sob! Jangan lupa es teh manis gelas gede dan minta banyakin kerupuk kuning plus sambel kacangnya.

Udah ngiler belom? Pasti ngiler dong, Mischa Chandrawinata aja nggak kuat.

Biar komplit, simak juga video resep dan cara membuatnya di sini. Terus tunggu video rekaman cara bikin mie juhi asli dari abang-abangnya yang akan gue upload di lain waktu ya.

Yang lagi di Jakarta dan udah penasaran ngebet banget mau nyobain, untuk penjual juhi "jalanan" biasanya banyak ditemui di terminal-terminal bus kota dan pasar tradisional. Kalau untuk yang versi resto, bisa dateng ke beberapa lokasi berikut:

Asyinan Ny. Isye
Jl. Kamboja 3 No.12, Rawamangun, Jakarta - http://www.zomato.com/id/jakarta/asinan-ny-isye-rawamangun

Eat & Eat
Gandaria City, Lantai 2. Jl. Sultan Iskandar Muda, Gandaria, Jakarta Selatan
Pejaten Village, Jalan Warung Jati Barat No. 39, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta

Asinan Bang Tata Veteran
Jl. Veteran (berjualan di depan Ragusa Es Italia), Jakarta Pusat - 085220104183

Rujak Juhi & Asinan Dapur Betawi
Kelapa Gading Mall 3, 3rd Fl Unit 13 Jl. Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara

Rujak Juhi Petak Sembilan
Kawasan Pasar Petak Sembilan, Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat

Apa sih yang terpikir pertama kali saat menyebut kata "martabak"?

Cemilan segala usia yang terkenal oleh kentalnya adonan isi martabak diayak ((DIAYAK)) dengan sangat ahli oleh si empunya martabak, kres-kres garingnya kulit digoreng dengan tingkat kematangan diluar akal sehat, membuatmu rela menjual diri untuk berlangganan setiap kali mampir.

Dari penampakan dan rasanya pun hmm.. Indonesia banget kan? Eh, maaf salah kamar, martabak ternyata bukan asli Indonesia.

Asal Muasal

Martabak adalah sajian khas dari Negeri India. Lalu menyebar dan terkenal juga di Arab (terutama di wilayah Hijaz) dengan nama Marthabaqa (مطبق) yang artinya "terlipat".

Waktu itu, membuat martabak menjadi wahyu penting untuk kelangsungan hidup umat manusia. Mengingat hal tersebut juga sesuai dengan anjuran orangtua yang mengajarkan betapa pentingnya menjunjung tinggi harkat, derajat, dan martabak.

Makanan khas ini lalu menyebar hingga ke Yaman, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Indonesia. Soal siapa yang pertama kali dan tahun berapa dibuatnya martabak hingga kini masih menjadi misteri.
Di Indonesia, martabak berkembang menjadi dua jenis; martabak telur dan martabak manis. Di tanah Jawa, martabak manis lebih dikenal dengan nama kue bulan/Terang Bulan.

Terus apa yang membuat martabak manis kalah populer dengan martabak telor?

Konon, membuat martabak manis nggak memerlukan skill khusus untuk menjadikannya enak. Tinggal kocok adonan, tuang, dan berikan toping apapun favoritmu. Satu-satunya faktor yang mempengaruhi enak nggaknya martabak manis adalah racikan adonan tepung dan seberapa besar loyang yang kamu pakai.

Hal ini sangat berseberangan dengan saingannya martabak telor, yang membutuhkan beberapa keahlian (yang kebanyakan juga turun temurun) khusus dalam meracik isi martabak dan menjadikannya magnet pelanggan.

Lalu, apa aja yang menjadikan racikan martabak telor sangat sakti?

1. Guru Tepung yang sulit dicari

Sebenarnya, kamu memerlukan seorang guru khusus yang bisa mengajarimu membuat kulit martabak secara mumpuni. Agak mustahil jika kamu berusaha membuat tepung secara otodidak tanpa guru yang handal.

Berikut beberapa bocoran syarat dasar pembuatan martabak yang harus kamu penuhi :

1. Punya dua tangan
2. Ada tepungnya
3. Ada penggorengan
4. Ada yang beli

Setelah syarat tersebut terpenuhi, kamu perlu mengetahui apa aja karakterisitik kulit yang sempurna. Kriteria kulit martabak yang sempurna mempunyai adonan tepung yang elastis/gemulai sehingga gampang dilebarkan, nggak terlalu tebal, dan nggak terlalu tipis, agar nantinya mudah matang dengan kerenyahan sempurna.

2. Harus Mahir Membanting

Maksudnya bukan jago banting hansip ya, tapi banting adonan. Ini nih susah-susah gampang, karena dibutuhkan latihan rutin yang mungkin menyita waktu skripsi kamu dan komunikasi terhadap orangtua.

3. Penguasaan penuh pada telapak tangan

Kalo kamu jago main marawis, pasti sering mukul-mukul tepi-tepiannya kan? Nah, koreo telapak tangan buat bikin kulit martabak mirip-mirip dikit lah. Kamu bisa cek live-report selengkapnya di sini.

Note: Yang bikin martabak sepertinya anak SoundCloud..

4. Harus pandai mengukur tenaga

Kontrol tenaga sangat diperlukan untuk menentukan hasil kulit martabak yang baik. Skill ini mempengaruhi tingkat efektifitas kamu dalam membuat kulit yang rapi, dan mengurangi potensi ketebalan adonan jadi kurang merata, atau yang paling buruk, kulit martabak malah bolong.

Tenaga yang berlebih saat membanting adonan akan berdampak terpelantingnya tepung ke muka pelanggan. Pertimbangkan juga seperti apa muka pelanggan saat kamu berencana memelantingkan adonan ke wajahnya. Kalo udah, upload di Path.

5. Membaca arah angin

Membuat martabak saat badai berlangsung adalah ide yang buruk. Cek terlebih dahulu kecepatan angin sehingga kulit yang akan digoreng bisa tepat masuk ke penggorengan. Ahli menerbangkan tepung martabak nggak akan membuat daganganmu laku.

6. Gelas pengocok isi martabak harus logam

Sengketa Freeport yang nggak kunjung kelar membuat bahan logam menjadi cukup langka. Para peracik martabak handal tahu benar bahwa martabak yang lahir dari bahan langka pastinya punya keunikan tersendiri.

Wadah pengocokan isi martabak biasanya terbuat dari gelas alumunium/logam berukuran besar, karena jenis bahan yang digunakan untuk wadah bisa mempengaruhi rasa isi martabak. Hindari menggunakan gelas plastik dan bahan lainnya untuk mempertahankan rasa dan perasaan yang diinginkan.

7. Takaran yang dipelihara turun temurun

Populasi pembuat martabak hari ini cukup memprihatinkan. Pesatnya perkembangan zaman dan teknologi secara drastis membuat warisan dan minat keturunan pembuat martabak mulai terpinggirkan (edgy).

Kamu juga tahu kan, resep apapun yang dipelihara secara turun temurun punya ke-autentikan tersendiri. Itulah kenapa pembuat martabak yang nggak berketurunan, jenjang karirnya berakhir kurang memuaskan. Mari berharap pemerintah lebih konservatif dalam memelihara warisan dunia ini.

Anyway, takaran mengocok yang salah bisa mengakibatkan isi martabak terlalu encer, sehingga nggak mampu mempenetrasi pori kulit martabak secara merata. Sakti banget kan? \o/

Ngomongin Solo dan Jogja, pasti nggak bisa lepas sama kata "Wedangan". Wedangan adalah salah satu spot kultur populer yang selalu mengundang rasa penasaran si perut lapar bin keroncongan.

Buat beberapa orang, mungkin terlihat biasa aja sih. Tapi buat mereka yang mendambakan ketenangan, kangen bisa makan di pinggir jalan dengan nyaman ditemani sejuk sepoi-sepoi dan makanan murah meriah mengenyangkan, wedangan bisa jadi sangat spesial.
Source

Dari jaman bumi belom jadi, ternyata nasi goreng masih jadi favorit semua makhluk hidup sepanjang masa.

Karena selain harganya murah dan gampang dicari, nasi goreng adalah alternatif makanan yang paling nggak ribet dan mudah dibikin. Meski gampang, kalo soal rasa udah pasti belum menjamin. Dan biasanya yang jadi opsi terakhir, cari pedagang angkringan yang rasanya udah terkenal nampol di lidah, atau minggat ke resto sekalian. 

Capek? Jauh? 

Nah kalo gitu, kenapa gak coba bikin sendiri aja? Takut gak enak? Tenang, tips berikut adalah kunci rahasia membuat nasi goreng paling enak yang udah turun-temurun sejak Nyonya Meneer berdiri upacara.

Siapa sih yang gak kenal sama mayonnaise?

Saus putih kental dengan rasa asem-asin ini pastinya udah akrab banget sama lidah-lidah orang seantero Indonesia.

Apalagi kalo kamu sering ke salah satu resto Jepang paling terkenal di seluruh Nusantara yaitu Hoka-Hoka Bento, pasti yang ada dipikiran kamu cuma saus legit berwarna pink yang dituang ke atas salad segar dengan tingkat adiksi paling tinggi.

Pernah dong kepikiran cara bikin mayo kayak di Hokben? Tapi sebelumnya, kita kenalan dulu yuk sama asal-usul mayonnaise.

Asal muasalnya:

Mayonnaise aslinya berasal dari Eropa, salah satu jenis saus yang dibuat dari minyak nabati, telur ayam, dan cuka. Biasanya sih, mayonnaise ini dipake sebagai pelengkap dan perasa makanan kayak salad, pizza, atau sandwich gitu. Tetapi belakangan, sering dipakai sebagai saus untuk French Fries dan meluas ke makanan Jepang seperti okonomiyaki dan ebi furai.

Alat pengocok mayonnaise bisa berupa handmixer, blender, atau dikocok secara manual dengan memakai pengocok telur atau garpu. Tapi inget, jangan pake DILDO. Nantinya yang keluar bukannya mayonnaise. Tapi spe....... da roda tiga.

Oh iya, mayonnaise sendiri ada beberapa jenis:

1. Saus tartar
Nama saus tartar berasal dari suku Tatar dari Mongolia karena tekstur saus yang tidak mulus. Saus ini berwujud kental berwarna putih dan biasanya dikonsumsi berbarengan dengan aneka gorengan.

Source
Bahan pembuatan saus tartar sendiri biasanya terbuat dari campuran mayonnaise dengan asinan ketimun dalam botol, bawang bombay (atau chives) dan daun parsley/peterseli.

2. Aioli
Mayonnaise yang berasal dari kota Provence di Perancis ini merupakan salah satu jenis saus yang terkenal.

Jangan bilang ini mirip iklan Energen ya...
Yang paling khas dari saus ini adalah rasa dan aroma bawang putihnya yang tajam menyengat, karena emang dibuat dari bawang putih, minyak zaitun, dan kuning telur.

Biasanya sih, aïoli disajikan sebagai teman pelengkap hidangan sup ikan, telur rebus, atau selada.

3.Fry Sauce
Saus jagoannya Amrik ini terbuat dari berbagai campuran mayonnaise, rempah-rempah, saus tomat, dan tabasco. Paling banyak dipakai sebagai saus untuk French Fries.

Source

4. Marie Rose Sauce/Cocktail Sauce/Seafood Sauce
Dari namanya yang British abis, udah ketauan saus ini pastinya khas Inggris. Terbuat dari campuran mayonnaise dengan saus tomat, yoghurt/jus lemon, terus ditambah krim dan lada.

Source

Terus, Kenapa Mayonnaise Hoka-Hoka Bento itu Enak?


Rahasianya adalah sebagai berikut:

1. Karena warnanya pink, dan pink itu selalu identik dengan Patrick. Dan karena Patrick itu bintang laut, pasti rasanya berkelas.

2. Karena biasanya, dikasihnya cuma dikit.

3. Cuma mayonnaise di Hoka-Hoka bento yang disambut dengan kalimat "Irrasaimashen".

4. Karena maskot mereka berdua dan diasumsikan sebagai suami istri. Karena semua yang sudah berpasangan pasti enak dan membawa berkah \o/

*lalu dikutuk jadi ebi furai*

The fact is, MAYONNAISE HOKA-HOKA BENTO memakai resep/jenis mayonnaise yang bernama THOUSAND ISLAND SAUCE, dimana hanya mayonnaise jenis tersebut yang memadukan antara mayonnaise, acar, dan berbagai rempah, serta iler Patrick. Makanya warnanya jadi pink.

Berikut cara bikinnya:


Bahan :
1 buah kuning telur
1/2 sdt mustard
1 buah lime
200cc Salad oil
Garam dan Merica secukupnya

Cara membuat:

1. Masukan kuning telur dan mustard dalam sebuah wadah/mixing bowl. Kemudian kocok.

2. Sembari mengocok masukan salad oil setetes demi setetes kedalam mixing bowl tadi hingga tercampur.

3. Ketika sudah agak mengental, jangan masukan minyak salad setetes demi setetes lagi. Masukan salad oil sekitar 3 sdm sekaligus kemudian dikocok dengan kencang. Lakukan hal yang sama hingga salad oil habis.

4. Ketika mayonnaise sudah jadi masukan air jeruk nipis, garam serta sedikit pepper. Aduk hingga rata. Dinginkan di kulkas.


Meracik THOUSAND ISLAND dressing :
1 cup mayonnaise
3sdm tomato ketchup
1 putih telur yang dicincang
1/2 bawang bombai yang dicincang halus
2 buah gherkin / timun acar yang dicincang
1 sdm tabasco

Caranya:

1. Campurkan mayonnaise dengan tomato ketchup aduk hingga warnanya menjadi kemerahan.
2. Masukan tabasco, putih telur, onion, dan gherkin. Kemudian aduk rata.

Kesalahan-kesalahan saat membuat mayonnaise:

1. Kamu terlalu banyak meneteskan minyak salad pada tahap awal, sehingga mayonnaise pecah dan menjadi cair seperti air. Sama halnya kayak kamu yang terlalu larut sama harapan cowok dan banyak meneteskan air mata, nanti jadinya cair juga, dan kamu juga jadi bau ketek karena capek, dan asem juga tentunya. #apeu

2. Mayonnaise dapat pecah kalo kamu bikinnya dari mangkok dan gelas. *dikeplak* Nggak deng, mayonnaise gak boleh didiamkan di kulkas terlalu lama/ terlalu dingin.

3. Untuk memperbaiki mayonnaise yang pecah, kita dapat memancingnya dengan mayonnaise yang baru dengan cara, taruh sedikit mayonnaise yang tidak pecah kedalam mayonnaise yang pecah lalu diaduk hingga mengental kembali.

Kalo nggak bisa juga, coba pancing pake cacing aer.
Source

Hampir semua orang Indonesia pasti seneng kopi dan punya kopi favoritnya masing-masing. Apalagi, sekarang makin marak kedai-kedai kopi gede kayak Starbucks dan J.CO, kok rasanya nyari kopi yang enak jadi makin menguras kantong.

Tapi ternyata para produsen kopi instant sachet nggak kehabisan akal.

Mereka memberikan alternatif dimana kita tetap merasakan kopi yang enak dan unik, tanpa harus nguras kantong dan bayar transport. Meski varian rasa kopi instant yang sekarang beredar seringkali bikin bingung.