Hey, it's me again! 

Jika ditanya 'Game MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) kayak apa yang menurut lo bagus?', DOTA adalah game pertama dari sekian banyak game MOBA yang terlintas di pikiran gue dan praktis selalu menjadi jawaban.

Puluhan heroes dan killing skill untuk dikuasai serta gimana cara antisipasinya, sistem tiga jalur lane untuk nunjukkin seberapa jago kamu melatih koordinasi dan team-work, sambil tetap dimanjain dengan animasi-animasi atraktif nan' keren sepanjang game berlangsung, rasanya udah umum buat jadi syarat suksesnya sebuah genre MOBA.

Itu sih' kalo DOTA -- Masalahnya adalah, selalu butuh sekitar 60-120 menit setiap kali DOTA battle dimulai dan dikelarin sampe rampung. Kita pastinya setuju bahwa sejam untuk nge-game tuh waktu yang relatif cukup lama lho. Bayangin bisa dapet berapa kerjaan rumah yang bisa rampung dalam sejam? (wah sudah mulai kebapakan, mantap)

Di jaman di mana developer game-game mulai terjun ke ranah mobile, dahaga kita akan game strategi yang praktis, efisien secara waktu, serta less-stressful pastinya juga makin besar dong. Apalagi hari-hari gini, nyari game mobile ber-genre MOBA yang bagus dan sesuai kriteria (bisa jadi) merupakan pe-er tersendiri.

Belum genap seminggu gue main game yang satu ini. Rasanya antara shock, kagum, dan merasa beruntung bisa jadi salah satu gamer yang sempet nyicipin kayak gimana seharusnya game MOBA bertransformasi ke ranah mobile.

Ladies and Gentleman, this is VAINGLORY.

Joule VS Catherine
Berkat Vainglory, kayaknya gue bakalan terus mantengin kerjaan Super Evil Mega Corp (SEMC), menantikan kira-kira apa lagi terobosan menarik di game selanjutnya.

Karena dilihat dari penampakan interfacenya aja, SEMC terkesan sangat serius ngegarap game ini, Vainglory is very well-constructed.

Cicip-cicip perdana gue dibuka dengan cukup menghibur lewat BGM home screen yang megah ala-ala perang medieval tapi di planet alien (sekilas mirip opening film X-MEN!). Yah, at least betah lah ngescroll Market menu sambil nunggu battle mulai.

Oke-oke -- mari kita jelajah ada apa aja di home screen.


Kita-kita sebagai pemain baru di Standard Battle, untungnya masih dimanjakan dengan opsi pilihan melawan bot, sekedar biar bisa ngerasain kayak apa pace battle di Vainglory. Walaupun ada juga sih Solo Practice Mode yang memungkinkan kita buat milih semua heroes yang tersedia (karena beberapa berbayar). Bedanya di Practice Mode, gak ada bot yang bisa kita lawan.

Melalui menu The Academy, kamu gak perlu takut gagap ngikutin semua kebaruan yang akan kamu rasakan sebentar lagi. Semua tutorial komplit-plit-plit dibahas dalam satu wadah. 

Yang penting jaga ping kamu tetep dibawah 100 demi lancarnya battle, jangan kayak gini nih ......
Masih kurang juga? Klik menu heroes (lewat menu Market), lalu pilih karakter favoritmu, lalu pilih 'Watch Heroes Spotlight'. Heroes Spotlight merupakan in-game tutorial video praktis yang berisi highlight dari heroes yang kamu pilih. Lengkap dengan pengenalan skill, role serta gimana cara aplikasinya terhadap lawan pun diajarin.

Jadi, gak perlu repot-repot exit game cuma buat browsing tutorial atau liat playthrough di Youtube. Gak ada alesan lagi deh kamu gak jago karena masih nyobain game baru.  

Kebaca gak quote brengsek di atas? :))
Instead of 5v5, kita disuguhkan battle cepat single-lane (bukan tiga lane) dengan 3v3 sambil milih mau lawan bot atau PVP, dengan estimasi waktu battle 20-30 menit.

Cara penyesuaian SEMC yang matang dari segi game mechanic, yaitu gimana cara kita navigate camera, pointing hero, belanja di tengah battle (lengkap dengan hidden shop untuk menghemat waktu balik ke markas) serta skill targeting yang menurut gue brilian banget. SEMC juga gak lupa menyematkan turrets (tower) dan minion-wave alias creep sebagai teman bermain agar lebih familiar :)


Yang gue suka dari sistem match-making-nya, semisal kamu udah klik 'find match' tapi gak kunjung klik accept lebih dari 3-5 kali, atau kamu udah klik accept tapi sering banget sengaja gak milih heroes (biasanya karena gak suka susunan hero timnya) kamu akan masuk ke 'low-priority queue'.

Di gambar di atas, keterangan 'match remaining' berarti jumlah antrian battle yang harus kamu tunggu agar bisa join lagi seperti biasa. Ini mungkin fitur remeh yang sering luput dari perhatian developer game MOBA di ranah mobile. Karena ini fitur penting biar kamu gak seenak udelnya membuang-buang waktu orang yang serius pingin main. (Oke fix ini curhat)

Halcyon Fold

Belum berhenti sampe situ. Gerakan yang smooth, responsif saat gerakkin hero dan nge-klik skill sesuai target merupakan momen krusial dalam game MOBA. Masalahnya itu kan balap-balapan sama reflek mikir ya? Dan well done SEMC, you've done a great job. Semua adjustment untuk gadget touch serasa sangat fit-in sejauh gue main.


Dipangkasnya fitur komunikasi seperti team-chat untuk koordinasi saat team-work bisa jadi malapetaka untuk game MOBA. Digantikan oleh lima emoticon yang kadang mau bikin ekspresi ketawa aja bingung, serta lima signal singkat yang sebenernya udah cukup mewakili jalannya battle, meski kadang tebak-tebak gemes juga.

Tapi setelah nyoba sekian battle tanpa fitur team-chat di Vainglory, kok rasanya malah lega ya?
 
Karena absennya fitur chatting, game ini sangat minim lag. Belum lagi resiko di-bully-bully karena masih belajar yang kadang jadi stress sendiri dan akhirnya musti capek-capek nge-mute. Atau malah banyak juga yang pensiun dini. Semua cuma gara-gara chatting.


Ngomong-ngomong, 25 heroes yang sekarang available meski beberapa berbayar, SEMC masih berbaik hati nge-rolling semua hero berbayar tersebut setiap minggu secara gratis. Wah, mulai sensitif saat denger 'game berbayar'? Tenang sob, game ini meski banyak IAP (in-app purchase) untuk memudahkan, tetep masih masuk ke ranah Free-to-Play dan bukan Pay-to-Win kok.

Coba buka deh menu Market, lalu boleh dicoba itung-itungan. ICE yang jadi premium currency di Vainglory ini umumnya hanya dipakai untuk unlock heroes, buka card chest (yang nantinya kartu-kartu ini bisa dipakai untuk nukerin skin, sisi kosmetik dari heroes yang kamu punya tanpa ngefek ke game-play battle), dan booster.

Pun kalo dihitung secara teliti sebenernya hanya memerlukan kesabaran kamu aja dalam ngumpulin Glory (gold). Maksudnya, gap konversi antara ICE dan glory relatif gak terlalu jauh. Premium Currency is not the king in Vainglory. So, it's free to play, right?

Additionally, kalo soal desain karakter kayaknya bukan hal yang selalu digaris-depankan deh oleh SEMC. Meski koleksi gambar dari skinnya cukup keren, tapi yang jadi perhatian adalah detail dari karakter tersebut lalu prosesnya bersinggungan dengan karakter lain saat battle ini perlu diacungin jempol. Smooth banget tanpa lag.
 
Pertama kali buka list karakter Vainglory, kesan pertarungan 'high-tech technology versus wizard' emang kentel banget terasa. Malahan, ada beberapa karakter yang sempet nyantol di kepala.


Ada SAW, semacem mercenary tapi mirip banget sama Jason yang bawa gergaji itu lho. Cuman bedanya, dia bawa machine gun. Meski role-nya sniper, SAW ini jalannya kayak siput. Tapi sekali kena colek pelurunya buset bikin pengen cepet pulang. Dia juga punya skill 'Roadie Run', skill melee yang memungkinkan doi buat lompat dan nusuk langsung ke target lalu balik mundur lagi.


Ada juga Baron, Joule, dan Ardan, dan hero yang paling baru Skye, manusia yang nebeng sama mecha-units sebagai senjata buat battle. Terus ada satu karakter yang mirip banget sama Skeleton King di DOTA, Alpha. Apa persamaannya? Sama-sama gak bisa mati lewat skill ultimate. Coba deh main sekitar 3-5 battle pake karakter favorit, lalu battle ke-5 pick Alpha. Skill gak bisa mati tadi bakalan kerasa bedanya untuk dunia Vainglory.

Vainglory-battle yang berlangsung selama 20 menit ini, relatif sangat enjoyable. Karena adjustment yang matang, dan tempo game-nya yang cepat, mencegah kamu jadi cepet boring.

Battle berakhir, biasanya gara-gara salah satu tim ketiban sial dapet anggota yang masih belajar, lalu di-bully-bully sampe akhirnya nyerah. Belom lagi di menit ke-15, kamu bisa ngelepas Roshan-nya Vainglory alias the Kraken, buat ngeratain tower lawan yang udah jerit-jerit tadi. Atau bisa juga karena salah satu tim kompak banget buat nguasain hutan, bikin heroes yang role-nya Jungle malah gak bisa masuk hutan dan jatuh miskin. Banyak cara selain manjain hero carry (hero yang tugasnya belanja item) untuk bisa menang di Vainglory.


Saat battle berakhir, kamu bisa nge-add sekaligus ngasih rating ke para pemain dengan thumbs-up, agar karma point si player naik, itu jika kamu pikir dia mainnya bagus. Atau rate dengan thumbs-down, lalu sertakan alasannya kenapa menurutmu player tersebut jelek. Kalau ternyata dia cukup sering bikin masalah, akan keluar report di home-screen seperti gambar di atas. Suka banget dengan jargon 'Justice served!' di atas :)

However, Vainglory yang rilis tahun 2014 lalu bisa dibilang masih pendatang baru. Tapi untungnya, sang developer cukup sering buat nge-patch setiap bulannya buat bug-fixing dan nambahin fitur-fitur baru yang menarik. Melihat dari besarnya potensi yang dimiliki dari game ini, wah gue sih gak sabar ya nungguin kayak apa update-update selanjutnya.

The Verdict

Terlepas dari game-mechanic dan sistem bertarungnya, gue udah sempet cobain beberapa game MOBA versi Android kayak Aurcus Online, Iruna, Avabel, Toram Online, dll. Akhirnya cuma nyisain Vainglory dan Toram Online. Yang terakhir disebut, gue simpen simply hanya karena gambarnya bagus :)

I must admit, that Vainglory is still the best MOBA on my Android phone.
Pros +
1. Game digarap serius, membuatnya sangat menjanjikan dan potensial untuk ditunggu updatenya.
2. Graphic dan BGM yang memukau bikin gampang larut dalam game. Boredom is your worst enemy.
3. Game-mechanic khas MOBA yang selama ini erat dibandingkan dengan DOTA di platform PC, SEMC sangat sukses melakukan penyesuaian ke dalam gadget touch. Navigasi map, kamera, belanja item, pointing heroes, semua dilakukan secara smooth dan matang. Karena ini MOBA lho, guys. Rasanya masih susah nyari game dengan penyesuaian se-memuaskan Vainglory.
4. Pilihan heroes yang lumayan banyak dan variatif. Thumbs up!
5. Fair cash-shop :)
Cons -
1. Karena hanya ada satu model map dan game format yang (hampir persis) sama, proses match-making sangat berpotensi untuk menghasilkan battle yang gak seimbang.
2. Banyak banget leaver dan kita gak bisa apa-apa selain nge-report lewat thumbs down rating sekelar bermain.

- Wiseful Vainglory Tips - 

1. Apa yang harus dipertimbangkan saat milih hero?
Kenali role dari heroes yang kamu pilih, dan lebih bagus lagi kalo cocok dengan gaya main kamu:

Protector: Heroes yang tugasnya berdiri di garis paling depan saat battle, punya skill untuk menyerap banyak damage atau bisa juga untuk support killer agar lebih berumur panjang.

Roam: Alias heroes satpam yang hobinya mondar-mandir stalking musuh dan siap-siap untuk sebuah sergapan. Harus rajin-rajin liat map dan waspada terhadap musuh yang lengah dan sendirian.

Warrior: Heroes jarak dekat, punya armor dan energi yang lebih banyak/tebal.
Lane: Heroes yang cocok main di Lane. 
Jungle: Heroes yang cocok sedari awal farming di hutan.
Sniper: Heroes tipe range yang biasanya punya skill untuk menghabisi lawan dari jauh dan mencoba kabur.

Mage: Heroes tipe range yang biasanya bergantung pada magic/crystal damage. Sanggup mukul 2-3 heroes sekaligus karena biasanya dibekali skill area.

2. Apakah wajib selalu beli recomended items?

Enaknya Vainglory, kamu bisa variasikan berbagai macam tipe senjata yag kamu rasa cocok untuk hero kamu. Jadi gak harus ngikutin recomended items. Dilihat dari tipe senjatanya, ada beberapa perbedaan mendasar:

Weapon: Senjata untuk naikin basic attack dan physical damage.
Ability: Senjata untuk naikin crystal damage/magic damage.
Defense: Items untuk pertahanan. Biasanya untuk naikin kapasitas energi, armor (untuk nambah physical resistance), dan shield (untuk nambah magic resistance).
Utilities: Senjata pelengkap untuk menunjang kekurangan kamu. Sifatnya optional.
Consumable: Berisi potion, bomb, dan items untuk ngeliat heroes yang invisible. Sifatnya situasional dan dibawa jika perlu.

3. Cara terbaik untuk ngabisin Glory & ICE?

Terlepas dari kamu tajir atau enggak, ICE biasanya dipakai pertama kali untuk unlock heroes, dan beli card chest untuk buka skin. ICE untuk booster? Hmmmm, biasanya mikir dua kali sih karena gak seberapa signifikan efeknya. Beberapa pro-player memilih untuk sabar dan mengusahakan untuk unlock semuanya dengan Glory ketimbang pake ICE. Tapi sekali lagi, ini tergantung prioritas dan kemampuan kamu.

4. Gimana cara sistem Karma Point bekerja?

Karma point ini berpengaruh sama Glory Boost (menambah pemasukan pundi-pundi Glory) dan matchmaking. Jika karma point mu jelek, kamu juga akan dipasangkan dengan pemain ber-karma jelek. Yang mana biasanya ruiner dan leaver. 

 

Well, that's pretty much of it. Please leave a comment below for feedbacks!

(If there's any feedback, will be updated soon)

Thumbnail from: