Setalah rilisnya serial Tokusatsu terbaru milik Indonesia "Bima Satria Garuda" di RCTI, mungkin yah, kita bisa sedikit berlega hati. Karena akhirnya ada tontonan yang lebih layak buat anak-anak ketimbang sinetron dengan tema-tema percintaan yang terlalu dini.
Tapi kaks, coba pikir deh.
Kenapa Indonesia selalu "maksa" buat mengadaptasi sesuatu dari luar? Bukannya lebih baik ya kalo manfaatin kelumrahan dari apa adanya Indonesia?
Maksudnya, gue pengen kita-kita dan mereka-mereka itu berkomentar "Ah, dasar Indonesia" dengan tanpa mencemooh dan meledek, tapi karena emang nrimo sambil tersenyum dan ketawa.
Perlu contoh?