Rahasia Sotoy Lolos Interview!

4 comments

Hey, it's me again!

Berjuta-juta tips, eBook, sampe FAQS klise yang diyakini bisa nolong para volunteer interview, ternyata belum sepenuhnya berhasil mengantar mereka ke depan gerbang pekerjaan. 

Sepengalaman gue, beberapa dari mereka nggak berusaha jadi diri sendiri dan terlalu terpaku sama jawaban-jawaban yang mereka dapet di eBook dan FAQS tadi. Karena esensi INTERVIEW PEKERJAAN sebenernya nggak se-menakutkan yang mereka bilang kok. Justru simpel banget.
Be positive, dan berani mencoba
Kesalahan fatal dari para newbie yang baru sekali-dua kali ngadepin interview pekerjaan antara lain:

1. Terlalu jujur

Pertanyaan yang menjurus di poin ini datang ketika kamu dikasih pertanyaan yang sebenernya jebakan dari si Interviewer, contoh:
Apa kelebihan dan kekurangan kamu? Ada apa dengan kantor/tempat kamu bekerja sebelumnya?
Jawaban terbaik dari pertanyaan tadi adalah: BE POSITIVE.

Ketika ditanya tentang kelebihan dan kekurangan kamu, jangan over-pede, dan jangan juga terlalu jujur mengumbar kekurangan.

Gambar dari sini
Efeknya si Interviewer jelas jadi ilfeel dan mikir beribu kali untuk nge-hire kamu. Buat apa nge-hire kalo kamu orangnya narsis dan di sisi lain ternyata juga terlalu banyak kekurangan yang gak sebanding sama kelebihan/kenarsisan kamu?

Ketika ditanya tentang "previous work", kamu jelas nggak boleh buka aib perusahaan di tempat kamu kerja sebelumnya, toh duit gajinya tetep kamu terima kan? Itu nggak fair.

Kamu bisa menjelaskan bahwa di tempat sebelumnya kamu nggak mendapatkan ekspektasi yang kamu harapkan, atau perihal semacamnya. Dan berharap di tempat yang kamu lamar sekarang bisa fit-in sama kemampuan dan kontribusi yang kamu tawarkan.

2. Takut untuk belajar dan kurang berani mencoba
Kalo kamu dari awal udah niat ngelamar ke satu perusahaan requirements-nya kamu banget, tapi ada beberapa skill-skill vital yang kamu nggak punya, kamu tetep keukeuh buat ngelamar, dan kamu merasa sanggup.

Tapi ketika sampai di meja interview, kamu grogi dan ngerasa nggak pede karena kamu merasa ngebohongin diri sendiri. Di sini masalahnya.

Logikanya gini:

Ilmu/skill pada dasarnya adalah pelengkap. Jadi, yang harus kamu lakukan adalah berani buat nyoba dan meyakinkan si HRD bahwa dia nggak akan nyesel nge-hire kamu. Yang penting diterima dulu, urusan skill yang belum lengkap mah urusan belakangan.

Kalo kamu selamanya terlalu jujur dan minder sama kemampuan kamu sendiri, kamu nggak akan diterima kerja DIMANAPUN, ever! Buat apa nge-hire orang yang gak punya hal positif?

Karena yang mereka harapkan simpel : Kita tahu nobody's perfect, semua orang punya kekurangan. Jadi, masalahnya tinggal seberapa jago memoles kekurangan yang kamu punya menjadi suatu hal yang positif.
 
3. FINAL STAGE: Any Question?

JDER. Kebanyakan dari kandidat udah terlanjur nervous, bawaannya pingin cepet-cepet minggat dari ruang interview. WRONG!

Justru ini adalah saat yang paing tepat untuk mengetahui gambaran konklusi interview kamu. Balas dengan bertanya "Apakah ada hal yang membuat anda tertarik dari aplikasi yang saya ajukan?"

Dengan begitu, kamu bisa segera tahu apakah memang kamu kandidat yang cocok untuk perusahaan tersebut atau nggak. Lumayan kan, bisa menghemat dua minggu untuk siap-siap cari kerjaan lain :)
Interview adalah soal apa yang bisa kamu jual terhadap perusahaan, sehingga mereka nggak rugi bayar kamu.

4 comments:

  1. Kalo mau interview, baiknya pake baju kayak gimana ya, kak?
    *ceritanya newbie bertanya*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo nggak dikasih dress-code, ya kemeja rapih aja, nggak perlu klimis, yang penting pede :)

      Delete
  2. Kalau gue sih, kalau ditolak, gue lebih mikirnya gini bro, "Ah mungkin emang bukan jalan gue aja," hahaha

    Santai, aja... Siapa tau masa depan kita bukan di perusahaan itu... hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, kalo sugesti kayak gitu diulang terus, bakal nggak makin termotivated dong buat lebih berhasil :(

      Delete