Review : X-Men Days Of Future Past

3 comments

Pertama kali gue liat X-Men versi film, kesan yang terlintas adalah kalimat "Khas X-Men". Beda kayak gue nonton film lainnya sekelas Pacific Rim, Robocop, atau bahkan Amazing Spiderman yang bikin gue teriak "Anjrit", "EBUSET", atau "Keren bener ini film". 

Maaf ya X-Men, saking cintanya sama tokoh Marvel sejak kecil, filmmu masih dibawah ekspektasi. Jadi kalo kalian tanya gimana film X-Men, jawaban gue ya "Khas X-Men".

Selain ada beberapa point dibagian timeline yang kacau, buat gue yang selalu otomatis ngebandingin karakter komik dengan wujudnya di film, kehadiran muka-muka baru di X-Men ini menjadi penyegaran tersendiri. Anyway, spoiler alert yah.

Sekalian ngingetin, bahwa ini tulisan ini nggak nyeritain sinopsis, tapi lebih ke personal view aja :)

Apa sih yang selalu ditunggu kalau udah ngebahas film-filmnya Marvel? Pastinya soal siapa musuhnya, konfliknya apa, dan jagoannya jadi kayak apa di seri terbaru, dsb.

 
Nah, di X-MEN Days of Future Past ini, ceritanya Wolverine dikirim ke masa lalu sebagai desperate-effort untuk mencegah kepunahan bangsa mutan di masa depan akibat dari pembantaian Sentinel. Gitu doang? Iya gitu doang, karena ini urusannya soal timeline, agaknya si produser juga bingung mau garap kayak gimana, soalnya nggak nyambung sih menurut gue.

Btw, Sentinel apaan sih?

Sentinel adalah robot buatan Bolivar Trask (Bareng sama istrinya Moira Trask kalau dikomik) yang dibikin untuk satu tujuan, memburu mutan. Sama kayak armor Iron Man, Sentinel punya banyak versi dan berdesain fleksibel, tergantung kebutuhan. Salah satu ciri yang general dari Sentinel adalah, mereka bisa terbang, punya daya tahan tinggi terhadap serangan, dan bersenjatakan energy blast.



Dan justru, tadinya mas Bryan Singer sang produser berniat menghadirkan satu protagonis vital di seri ini yaitu Jubilation Lee atau yang lebih terkenal dengan nama Jubilee. Karena satu dan lain hal, ternyata nggak jadi. Padahal pemerannya imut :3


Sebelum masuk ke intisari ((INTISARI)), Days of Future Past adalah lanjutan dari seri "X-MEN : First Class". Jadi selain Profesor Xavier, Magneto, Wolverine (Logan), Beast (Hank McCoy), Shadowcat (Kitty Pryde), Storm, Havok, dan Iceman, kenalan dulu aja lah yuk sama tokoh barunya.


1. Warpath (James Proudstar)


Warpath's Power: Superhuman physical ability in virtually all areas.
Desc: Sebenernya, kekuatan Warpath ini ordinary banget. Kemampuan dan ketahanan fisiknya jelas diatas rata-rata manusia biasa. Sekali tepukan tangan, tekanan angin yang dihasilkan bisa bikin Sentinel mental kebelakang. Bahkan, Warpath adalah satu-satunya mutan yang dikenal bisa menahan Juggernaut seorang diri. Singkat kata, Warpath adalah mutan yang ahli dalam all around combat skill.

Tahu nggak apa yang terlintas pas liat muka orang ini? "Kok ini orang mirip sama yang main Twilight ya?"

HAHAHAHA, bener banget. Orang ini yang jadi Seth Clearwater di Twilight. Diperankan oleh Booboo Stewart.

Warpath adalah saudara dari Thunderbird (John Proudstar). Makanya sebelum pake nama Warpath, dia dikenal sebagai Thunderbird II. Warpath juga terkenal sebagai mutan dari ras Indian.


2. Sunspot (Roberto "Bobby" da Costa)

Sunspot's power: Have the ability to absorb solar energy and convert it for use as physical strength.

Desc: Sunspot punya dua form, yaitu bentuk normal, dan bentuk Sunspot ((YAIYALAH)). Jadi dia ini kayak matahari berjalan, dan dia menyerap panas hampir setiap waktu. Nah bedanya, wujudnya yang kehitaman adalah pertanda bahwa penyerapan panas udah maksimum, dan dia bisa menggunakan kekuatannya hingga tingkat maksimal.

Sunspot diperankan oleh Adan Canto. Di film ini, sunspot cuma hanya keluar sekilas dan selalu jadi korban dipreteli sentinel. Kasian memang. Perawakannya di film X-Men ini justru lebih mirip Human Torch di Fantastic Four ketimbang Sunspot versi komik.

Glitch: Sunspot versi film bisa berubah form suka-suka dia, tanpa harus nyerap panas. Bahkan gue nggak melihat adanya sumber panas disekitarnya, karena kondisi scene berada dalam ruangan tertutup, boro-boro ada matahari. Yah, namanya juga pelem.

3. Ink (Eric Gitter)


Ini nih keren, keluarnya sebentar, tapi gue sempet bilang "anjrit" di tengah-tengah film, karena gue sempet baca bahwa mutan yang satu ini multi-talent. Dibintangi oleh Gregg Lowe. Perannya difilm adalah bikin muntah tentara :))

Ink's power: Ink has no powers of his own. Instead, he had access to a mutant tattoo artist, Leon Nunez, with the power of granting superpowers to other beings by tattooing iconic "power symbols" on them, evocative of the power he wants to bestow.

Desc: Intinya, Ink adalah manusia biasa, Leon Nunez lah yang mutan. Kekuatan Nunez adalah memberikan kekuatan lewat tattoo yang dia gambar, tergantung dari simbol tattoo apa yang dikehendaki, yang dalam kasus ini, yang Ink kehendaki. Berikut tattoo-tattoo yang ada di badan Ink:

  • Kekuatan tattoo simbol Biohazard di telapak tangan kanannya bisa bikin orang seketika sakit keras.
  • Simbol "Caduceus" atau simbol tongkat dewa Hermes di tangannya memberikan kekuatan untuk nyembuhin orang.
  • Tattoo di tangan kiri memberinya kekuatan super-human strength. Ya semodel Hulk gitu lah...
  • Simbol "explosive" di bisep kanannya memberikan kekuatan untuk merusak objek disekitarnya, contohnya kayak ngancurin tembok, dll.
  • Dua tattoo halilintar di kepalanya memberikan kekuatan untuk bisa membaca pikiran, tentunya nggak sekuat telekinetiknya Profesor Xavier. Kekuatan pikiran Ink bisa diblok oleh psi-shields. Contoh : Helmnya Magneto, atau Phoenix's mind-barrier.
  • Tattoo sepasang sayap dipunggungnya memberinya kemampuan untuk melayang.
  • Simbol "The Phoenix Force" diatas matanya memberikan kekuatan facsimile atau faksimili. Kekuatan ini mencakup kemampuan untuk mereplika dan mereproduksi objek (buku, manuskrip, dll) dan ilmu pengetahuan. Tattoo ini dipindahkan dari tubuh Nunez, dan membuatnya koma seumur hidup.
This guy is a God.

4. Bishop (Lucas Bishop)


Bishop yang diperankan oleh Omar SY ini adalah partner solid dari Warpath. Kemana-mana bareng terus.

Bishop's power: Enables him to absorb all forms of radiant or conductive energy that are directed towards him and to release that energy from his body. This power is passive, allowing Bishop to absorb energy at all times.

Desc: Cukup jelas kan. Bishop ini kayak baterai, dan kekuatannya pasif. Energi apapun selama energi tersebut radiatif dan konduktif (Energi panas, energi pikiran, listrik, dll), bisa dia serap dan lepaskan sesuai kehendaknya, termasuk mengubah bentuk energi tersebut (Diubah jadi perisai, ledakan,dll). Dia juga bisa menyalurkan energi tersebut ke senjata yang lagi dia pegang. Semakin kuat energi musuh, semakin kuat Bishop.


5. Quicksilver (Peter Magnus/Pietro Maximoff)

Evan Peters adalah sumber humor di film ini. Manuver-manuver actionnya di tengah scene bikin kita seger lagi mengingat agak lengthy-nya film ini.
Quicksilver's Power: Capable of moving and thinking at superhuman speeds, even the speed of sound itself.
Desc: LARI!

6. Blink (Clarice Ferguson)


Satu-satunya member baru X-Men di film ini yang sukses mencuri perhatian. Diperankan oleh Bingbing Fan.

Blink's power: Has the ability to teleport herself and others at will. Blink can teleport large masses, including sizable groups of people. She can also use her powers in a destructive manner by teleporting only parts of objects. She can open portals that displace projectiles and even enemies that threaten her. Blink's portals are typically pink and accompanied by a "Blink" sound.


Desc: Sekilas, kita pasti teringat sama Nightcrawler di seri X-Men pertama, yang kemampuannya juga ahli dalam teleportasi. Bedanya, Nightcrawler murni seorang teleporter, berpindah tempat. Sementara Blink, lebih mirip sebagai penyedia jasa portal. Doi adalah doraemonnya X-Men.

The Glitch:

Jadi, apa-apa aja yang kurang srek di film X-Men ini menurut gue?

1. Timeline film  kacau. 

Contohlah Spiderman, Spiderman di tiga seri pertama dan seri Amazing bisa diurut secara sinkron. Amazing Spiderman bercerita tentang masa lalu Spiderman saat masih jaman ngampus dan pacaran sama Gwen Stacy, lalu tiga seri pertama Spiderman menceritakan Peter Parker saat udah magang di Daily Bugle dan kisah percintaannya dengan Mary Jane, it's simple enough. 

  • Ada adegan Bill Stryker menyelamatkan Wolverine yang tenggelam setelah dilempar Magneto. Kita ingat bahwa kejadian terakhir di tiga seri pertama, Wolverine diasuh oleh William Stryker setelah tenggelam. Lalu, Bill Stryker difilm ini ngapain? Zonk abis.

2. Kurangnya kejelasan starting point dari masa lalu dan masa depan. 
  • Di film, Wolverine kembali ke masa lalu dari masa dimana masa depan mutan hampir hancur (Poin pertama). Saat semuanya beres, Wolverine justru nggak kembali di saat dia masih terbaring diatas meja kotak besar, kita malah dibawa ke masa yang sama sekali belum pernah kejadian. Yaitu dimasa saat semuanya tokoh hidup lagi. (?)
  • Poin kedua, keadaan Wolverine di masa lalu, yaitu scene Wolverine lagi tidur seranjang bareng cewek, ini jauh lebih absurd. Pertanyaannya, ini timeline yang mana? Starting point dari scene ini nggak jelas dari mana.
  • Disebutkan bahwa setelah dikirim ke masa lalu, Wolverine adalah satu-satunya mutan yang sadar akan keseluruhan sejarah tersebut. Ada scene saat Wolverine nanya sama Xavier "Apa yang terjadi setelah tahun 1973?". Lalu cling, Xavier mendadak ingat semua kejadian tersebut, seakan juga ikut mengalami. What the hell? Apa karena Xavier bisa baca pikiran? Kalau gitu, pas Wolverine berpapasan sama Jean harusnya juga inget, dong? Kan doi juga punya telepati? Hanya produser yang bisa menjawab.
  • Terakhir, scene dimana Mystique (Jennifer Lawrence) menurunkan todongan pistolnya dari arah Presiden. Seketika itu juga, semua nasib masa depan langsung ter-undo begitu aja di scene "turun tangan" tersebut. Kecuali, kalau starting masa lalunya memang scene turun tangan ini, itu baru gue nyambung. Lha, starting masa lalunya kan dari Wolverine di ranjang?
Garapan skenarionya terkesan hasty, akhirnya sang produser memutuskan untuk langsung mengembalikan semua seperti sedia kala dengan scene timeline lain. Yak, akhirnya saya bingung sendiri.

3. Karakter baru yang muncul kurang tereksplor.

Ini wajar, karena karakter X-MEN itu BUANYAK BANGET. Dan nggak mungkin kalau harus fokus ke masing-masing tokoh di satu film utuh.Yang paling dominan di film ini ya cuma Quicksilver.

Tapi, keadaan ini nggak terjadi di seri terakhir X-MEN THE LAST STAND. Disitu semua rombongan mutan kelihatan semua spesifikasinya. Memang nggak merata banget, tapi nggak mengecewakan.


**

So finally, film X-MEN Days of Future Past ini menurut gue salah satu film yang "Gapapa kok kalau nggak nonton di bioskop". Karena seperti yang gue bilang di awal tadi, film ini ya "Khas X-Men". Dan gue rasa pendapat itu sama sekali nggak berlebihan.  

Cheers! :)

3 comments:

  1. Setuju!
    Tahu nggak, gue sampai nonton seri 1 - 6 agar nonton yg ke-7 ini nyambung, tapi ternyata pas ntn di bioskop, rada kecewa sih krn byk yg ga jelas, sama pertanyannya dgn penjelasanmu di atas. Lebih suka seri 1-6 yg tokoh2 matinya nggak dihidupin lg x)

    ReplyDelete
  2. Sama, Bro. Gue juga udah ngerasa janggal pas ada Magneto sama Profesor X lagi. Bukannya udah mati ya? Tapi mungkin film ini eman lebih concern ke efek2nya aja.

    ReplyDelete