"Pensil dan penghapus"

1 comment

***


Pensil : "Maafkan aku Penghapus..."

Penghapus : "Maafkan aku??untuk apa Pensil?? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku..."

Pensil : "Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada disana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat..."

Penghapus : "Hal itu memang benar...Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru.
Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru. Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih..."




***
Morals

Si Penghapus adalah Orang Tua kita...
Si Pensil adalah diri kita sendiri....

Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya...

Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya...
Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu...
Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin kecil...
(Bertambah tua dan akhirnya meninggal).

Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri),

Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih. 

Kelak suatu hari...
Yang tertinggal hanyalah "Serutan" si penghapus
Segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki bersama mereka..."


BBUUUTT WAIIIITTTTTTTT!


Itu kan kalo dalam kondisi normal yes?

Bukannya hari gini udah ada PENSIL + PENGHAPUS yang jadi satu ya? :P

IT MEANS, Selalu ada opsi lain buat pensil . Karena dibalik kesalahan anak selalu ada hikmah dan pelajaran yang bisa orangtua ambil dalam perjalanan masa senja mereka. Dan malahan seringkali mereka yang gak mau mendengarkan kita cuma karena gengsi, meski pada akhirnya mereka butuh .

IMHO, mungkin it will better ketika orangtua berusaha melenyapkan gengsi mereka terhadap anak dan masih cukup semangat buat belajar bareng si anak di era yang berbeda, in this case, era si anak pastinya.

Karena harusnya pensil dan penghapus nggak harus jadi terpisah awalnya . Mereka bisa join, belajar bersama , dan saling mengingatkan . Satu-satunya tembok tebel yang memisahkan mereka adalah cuma satu.

Gengsi dan durasi hidup.

Oke, itu dua deng.

1 comment: